Tampilkan postingan dengan label Alkisah. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Alkisah. Tampilkan semua postingan

Rabu, 09 November 2022

Pribadi dan Budipekerti Rasulullah SAW (As Syamailul Muhammadiyah) : bentuk Tubuh Nabi Muhammad SAW

     Segala Puji dan rasa syukur bagi Allah Swt yang telah melimpahkan nikmatnya yang tak terhitung kepada kita semua. Sholawat serta salam kita panjatkan kepada junjungan kita Nabi Agung Muhammad Saw, keluarga, shahabat, dan para pengikut-pengikutnya.

 Alhamdulillah, pada kesempatan kali ini kami akan berbagi kepada para sahabat Gemar Membaca tentang Kepribadian Nabi Muhammad Saw agar kita bisa meniru, meneladani, mencontoh prilaku Nabi Muhammad Saw dalam kehidupanb sehari-hari. Sebagimana dijelaskan didalam Al-Qur'an:
"Sesungguhnya telah ada pada diri Rasulullah suri tauladan yang baik bagi kalian, yaitu bagi orang-orang yang mengharap rahmat Allah dan keselamatan di hari kiamat ..." (Q.S. Al-Ahzab/33: 21)

    Apabila kita pelajari dengan mendalam, maka akan muncul di hati kita rasa cinta dan rindu akan sosok Rasulullah Saw dan juga ajaran yang di bawanya.
    
    Semoga postingan ini nanti bisa bermanfaat dan menuntun kita menuju ke arah pribadi yang lebih baik. Pada postingan ini, kami akan membagikan kepada sahabat Gemar Membaca tentang Bentuk tubuh Rasulullah. 

1. Dalam suatu riwayat yang bersumber dari Anas bin Malik r.a. diceritakan sebagai berikut:



Rasulullah saw. bukanlah orang yang berperawakan terlalu tinggi, namun tidak pula pendek. Kulitnya tidak putih bule juga tidak sawo matang. Rambutnya ikal, tidak terlalu keriting dan tidak pula lurus kaku. Beliau diangkat Allah ( menjadi Rasul) dalam usia 40 tahun. Beliau tinggal di Mekah (sebagai Rasul) sepuluh tahun dan di Madinah sepuluh tahun. Beliau pulang ke Rahmatullah dalam usia 60 tahun. Pada kepala dan janggutnya tidak terdapat sampai 20 lembar rambut yang telah berwarna putih.

Sabtu, 31 Juli 2021

Kisah Nabi Allah : Nabi Musa Menimba Ilmu

 Semakin bertambah ilmu seseorang, akan semakin bertambah pula kesadarannya mengenai keutamaa, kedudukan, dan kemuliaan ilmu. Begitu pula sebaliknya, semakin minim ilmu seseorang, semakin berkurang pula kesadarannya. Sehingga jiwa orang yang berilmu akan senantiasa terpaut untuk selalu dapat meningkatkan ilmunya sekalipun harus melalui berbagai macam cobaan dan rintangan.

Di dalam kisah Kalimullah, Musa, yang dituturkan di dalam al-Qur'an surat Al-Kahfi ayat 60-82, dan yang diceritakan pula oleh Rasulullah kepada para sahabat beliau sebagaimana yang diriwayatkan di dalam Shahihain. 

Rasulullah bersabda,  "Ketika Musa berasa di tengah-tengah para pembesar Bani Israil, tiba-tiba seorang laaki-laki mendatanginya lalu berkata, "Apakah engkau tahu ada orang lain yang lebih berilmu darimu?" Musa berkata, "Tidak." Maka Allah memberikan wahyu kepadanya dan berkata, "Ya, ada. Yaitu hamba Kami yang bernama Khidhir." Lalu Nabi Musa menyanyakan jalan untuk bisa menemuinya ... " Alhadits.