Rabu, 17 Februari 2016

Indikator 19. Ciri-ciri perkembangan fisik pada manusia

Selama hidupnya, manusia mengalami pertambahan ukuran, seperti volume, bobot (berat badan), dan jumlah sel yang bersifat irreversible (tidak dapat kembali ke bentuk asal) yang disebut pertumbuhan. perubahan sel menuju keadaan yang lebih dewasa, seperti alat kelamin disebut perkembangan. berbeda dengan pertumbuhan, perkembangan memiliki sifat rereversible yakni dapat kembali keadaan semula. 
Tahap-tahap perkembangan manusia adalah sebagai berikut :
  1. Bayi. Ciri-ciri; Masih menyusu pada Ibu, belum dapat berjalan dan bicara.
  2. Anak-anak. Ciri-ciri; Dapat berjalan dan berbicara, ukuran lebih besar dan lebih tinggi dari bayi.
  3. Remaja. 
  4. Dewasa. Ciri-ciri; Pemikiran sudah matang, ciri-ciri fisik lebih berkembang dari pada remaja.
  5. Lanjut Usia. Ciri-ciri; tumbuh rambut putih (uban), kulit keriput, penurunan fungsi organ-organ tubuh.
Pada saat manusia menginjak pada tahap remaja, baik laki-laki maupun perempuan akan mengalami beberapa perubahan fisik. adapun untuk perubahan masa remaja dibagi menjadi dua. yakni perubahan primer dan perubahan sekunder.
Selain perubahan fisik ada juga perubahan non fisik yang disebut perubahan primer. Perubahan primer pada laki-laki di tandai dengan mimpi basah sedangkan pada perempuan ditandai dengan menstruasi. Anak laki-laki yang sudah mengalami mimpi basah berarti sudah meproduksi sel sperma, sedangkan menstruasi pada perempuan menandai sudah diproduksinya sel telur (ovum)

Perubahan Fisik pada Laki-Laki (Skunder)
1.      Dada, pundak dan bahu menjadi lebar/bidang
2.      Tumbuh jerawat
3.      Suara membesar dan berat
4.      Mengalami mimpi basah
5.      Tumbuhnya rambut di ketiak dan sekitar kemaluan
6.      Tumbuh kumis dan jakun


Perubahan Fisik pada Perempuan (Skunder)
1.      Pinggul melebar dan membesar
2.      Payudara membesar
3.      Tumbuhnya rambut di ketiak sekitar kemaluan
4.      Mengalami menstruasi
5.      Tumbuh jerawat






Indikator 20. Pencegahan Penyakit



Beberapa penyakit atau gangguan akibat kekurangan zat gizi dapat disimak dalam tabel berikut.

No
Penyakit/Gangguan
Penyebab
1
Kegemukan (obesitas)
Kelebihan karbohidrat dan lemak
2
Busung lapar
Kekurangan karbohidrat
3
Kwashiorkor
Kekurangan protein
4
Sembelit
Kekurangan makanan berserat dan air
5
Mag
Makan tidak teratur
No
Jenis penyakit
Jenis Vaksinasi (imunisasi)
1
TBC
BCG
2
Hepatitis
Hepatitis B
3
Polio
Polio
4
Campak
Campak
5
Tetanus
TT (Tetanus toxo)
6
Difteri (batuk rejan)
DPT (Difteri Pertusis Tetanus)

No
Penyakit
Pencegahan
1
Demam Berdarah, Chikungunya, Malaria
3 M (Menguras, Menutup, Mengubur)
Memasang kelambu
2
Rabies
·      Menghindari gigitan hewan yang terkena rabies
·      Vaksinasi rabies terhadap hewan peliharaan
·      Tidak memakan daging hewan yang sakit karena rabies
·      Memasak daging dengan benar-benar matang, diatas suhu 80 °C
3
Panu
·      Tidak menggunakan pakaian dan handuk bergantian
·      Tidak bergantian memakai sabun dengan orang yang panuan
4
Hepatitis
·      Imunisasi hepatitis B
·      Tidak menggunakan jarum suntik, sikat gigi, dan alat cukur yang sama secara bergantian
5
Tipus
Menjaga kebersihan makanan dan air minum
6
Toxoplasma
Menghindari kontak dengan kucing/anjing
7
Diare
Menjaga kebersihan makanan dan air minum
8
Disentri
Menjaga kebersihan makanan dan perlengkapan makan.
9
AIDS/HIV
Hindari penggunaan jarum suntik secara bergantian.
10
Kudis
Menghindari memakai barang yang telah dipakai penderita.
11
Leptospirosis
Membasmi sarang tikus dan kebersihan alat makan
12
Belekan
Tidak menggunakan handuk secara bergantian
13
Flu Burung
·         Tidak memakan daging hewan yang mati karena sakit
·         Membersihkan kandang dengan teratur
·         Memasak daging dengan matang diatas suhu 80°C