TIPS
MENGHADAPI UJIAN
oleh. ABDUL KHAMID, S.Ag., M.H.
pengawas RA-MI
Kecamatan Sayung Kab. Demak
Pengantar
Agenda besar pendidikan tahunan yang
bagi sebagian siswa telah dianggap sebagai momok yang menakutkan yaitu : Ujian
Nasional ‐ UN 2017 akan
dilaksanakan secara serentak di seluruh Indonesia pada bulan April dan Mei.
Saat ini seluruh madrasah telah mulai mempersiapkan siswa/i kelas 6, 9 dan 12
untuk menghadapi UN 2017 ini dengan berbagai kegiatan mulai dari penambahan jam
pelajaran, mengulang pelajaran yang telah dipelajari di kelas sebelumnya hingga
latihan ujian atau yang lebih dikenal dengan try‐out.
Bagi sebagian siswa/i yang mampu, sejak
awal tahun ajaran telah bergabung dengan berbagai Lembaga Bimbingan Belajar/Tes
yang saat ini telah menjamur. Persiapan untuk menghadapi UN akan menguras
seluruh tenaga, pikiran dan dana dari seluruh pihak yang terkait mulai dari
siswa, guru, Kepala Madrasah serta Kemenag, Dinas Pendidikan dan Kepala Daerah
baik di tingkat Kabupaten/Kotamadya maupun Propinsi.
Tidak dapat dipungkiri, UN telah membuat
banyak pihak menjadi “stress” dan cemas karena adanya kekawatiran yang
berlebihan. Bahkan ada sebagian pihak yang mempersiapkan siswa/I nya dengan
berbagai kegiatan yang bersifat spiritual seperti doa‐bersama, istigozah dll.
Lalu, bagaimana madrasah bisa
mempersiapkan siswa/i dalam menghadapi UN 2017 ini secara Komprehensif‐Integratif ?
Persiapan Komprehensif‐Integratif
Secara garis besar, ada 2 faktor yang
perlu diperhatikan dalam mempersiapkan siswa/i yaitu :
1. Faktor Teknis :
Analisis Kisi‐kisi, Mengulang
Pelajaran, Prediksi Soal‐soal dan
Latihan Ujian atau Try‐out hingga
Strategi Menjawab Soal dan Mengisi Lembar Jawaban Komputer.
2. Faktor Non Teknis :
Persiapan Mental, Meningatkan Motivasi, Menghilangkan Stress dan Mengelola
Waktu.
Berikut ini, ada beberapa “Tip &
Trik untuk Menghadapi Ujian” yang dikumpulkan dari berbagai sumber yang ditulis
oleh para pakar kelas dunia yang berpengalaman dalam mengembangkan berbagai
strategi untuk menghadapi ujian.
1. Faktor Teknis
a. Analisis Kisi‐kisi : ini merupakan acuan dasar soal‐soal UN yang disusun oleh BSNP. Kisi‐kisi ini disusun secara rinci dan detail
berdasarkan Standar Kompetensi (SK) dan Kompetensi Dasar (KD) yang tercantum
pada Permendiknas No. 22/2006 tentang Standar Isi. Kisi‐kisi ini terdiri dari Kompetensi dan
Indikator untuk setiap mata pelajaran di setiap jenjang pendidikan.
Selanjutnya, kisi‐kisi ini
perlu dianalisis dengan cara mengkategorisasikan semua Indikator untuk setiap
Kompetensi yang ada di setiap mata pelajaran. Dengan kategorisasi ini, dapat
disusun program untuk mengulang pelajaran yang lebih terfokus.
Dengan menggunakan Alat Pembelajaran
Mind Map, kisi‐kisi dapat
diubah dari bentuk linier ke bentuk mapping sehingga lebih mudah dikategorisasikan
secara sistematis untuk mempermudah proses analisis.
b. Mengulang Pelajaran :
berdasarkan kisi‐kisi, madrasah
dapat memfokuskan kegiatan mengulang pelajaran mengikuti kisi‐kisi yang diberikan. Hal ini sangat
membantu agar siswa dapat memilah materi‐materi yang harus mereka pelajari
kembali khususnya materi yang dipelajari di kelas 1 sd 5 untuk siswa kelas 6,
materi kelas 7 dan 8 untuk siswa kelas 9 serta materi kelas 10 dan 11 untuk
siswa kelas 12. Untuk merangkum materi pelajaran yang cukup banyak ini, dapat
digunakan Mind Map sehingga lebih ringkas dan pada akhirnya dapat mempercepat
proses pengulangannya.
c. Prediksi Soal‐soal : berdasarkan indikator‐indikator yang ada dalam kisi‐kisi ditambah dengan analisis soal‐soal yang keluar pada tahun‐tahun sebelumnya, dapat dibuat prediksi
soal‐soal untuk setiap indikator dengan
berbagai tingkat kesulitan menurut taksonominya (mulai dari C1 sampai C7). Mind
Map kembali dapat digunakan untuk menganalisis sekaligus menyusun prediksi soal‐soal.
d. Latihan Ujian :
Prediksi soal‐soal ini,
selanjutnya disusun menjadi Bank Soal yang kemudian dapat di kelompokkan
menjadi paket‐paket soal
yang dapat digunakan untuk Latihan Ujian atau Try‐out.
e. Strategi Menjawab Soal :
pada umumnya banyak siswa yang menjawab soal‐soal ujian secara berurutan mulai dari
nomor 1 dst. Cara ini telah terbukti tidak efektif karena seringkali siswa
terjebak pada soal‐soal yang
termasuk kelompok sulit. Secara umum komposisi soal UN dapat dibagi menjadi 3
kelompok yaitu : mudah (30%), sedang (50%) dan sulit (20%). Oleh
karena itu, siswa harus dilatih bagaimana cara mengindentifikasi soal‐soal yang mudah dan sedang serta untuk
sementara menghindar dari soal‐soal yang
sulit kecuali masih tersedia waktu yang cukup untuk mengerjakannya.
Berikut beberapa tips dan trik yang
dapat digunakan dalam menjawab soal‐soal :
1. Begitu aba‐aba untuk mengerjakan soal di mulai,
segera telusuri seluruh soal dengan cepat (seandainya tidak ada
larangan untuk melihat soal, langsung buka begitu dibagikan karena kita bisa
mendapat waktu tambahan). Langsung tandai jawaban untuk soal‐soal yang bisa langsung di jawab karena
biasanya ada beberapa soal yang termasuk kategori sangat mudah. Selanjutnya
tandai soal-soal yang bisa dikerjakan dan terakhir tandai soal‐soal yang rasanya sulit untuk dikerjakan.
Dengan demikian, siswa secara tidak langsung sudah mengelompokkan soal sesuai
dengan kesulitannya.
2. Selanjutnya, periksa kembali
soal‐soal yang sudah ditandai jawabannya
untuk memastikan tidak ada kekeliruan dan segeralah berpindah ke soal‐soal yang bisa dikerjakan. Hindari soal‐soal yang sudah diberi tanda sebagai
soal‐soal yang sulit dan tetap berkonsentrasi
pada soal‐soal yang
mudah dan sedang saja. Hal ini untuk menghindarkan siswa dari jebakan sola
sulit yang akan menguras waktu serta menyebabkan stress dan panik.
3. Khusus untuk soal pemahaman bacaan
yang mendominasi ujian untuk mata pelajaran bahasa Indonesia dan Inggris,
berikut beberapa tipsnya :
􀂾 Baca pertanyaan terlebih dahulu sebelum membaca bacaan. Hal ini akan
membantu kita untuk mencari jawaban dalam bacaan khususnya untuk menentukan
bagian/paragraph yang harus dibaca sehingga dapat menghemat waktu.
􀂾 Ketika membaca pertanyaan, pikirkan/antisipasi jawabannya terlebih
dahulu sebelum kita mencarinya dalam bacaan. Jika jawaban yang kita pikirkan
itu terdapat dalam salah satu pilihan, segera tandai karena itulah jawabannya.
􀂾 Bila kita mengalami kesulitan mencari jawaban dalam bacaan, bacalah dengan
perlahan sambil menggarisbawahi kata‐kata kunci (bennda, kerja, sifat dan keterangan)
serta member perhatian kepada kata‐kata sambung seperti : bagaimanapun
juga, meskipun, namun dll karena kalimat setelah kata‐sambung ini akan membuka peluang untuk
menemukan jawaban.
4. Karena soal‐soal UN berbentuk pilihan ganda – PG,
berikut ada beberapa strategi yang dapat digunakan :
‐ Baca soal dan semua pilihan jawaban
dengan baik dan teliti dan hati‐hati dengan kata‐kata negatif seperti : bukan, kecuali, selain, tidak
pernah dll karena bisa menjebak
‐ Sekiranya jawaban yang benar belum
ditemukan, coba eliminasi jawaban yang salah terlebih dahulu. Ada
beberapa tips untuk mengeliminasi jawaban yaitu :
ô€‚¾ Eliminasi pilihan yang benar‐benar salah
􀂾 Eliminasi pilihan yang sebagian salah
􀂾 Eliminasi pilihan yang benar tapi tidak ada hubungannya dengan soal
􀂾 Eliminasi pilihan yang sangat berbeda dengan pilihan lainnya
‐ Karena UN tidak menggunakan sistem
minus untuk setiap jawaban yang salah, jangan pernah membiarkan satu soalpun
tanpa jawaban. Jangan ragu untuk menggunakan feeling alias
menebak. Berikut ada beberapa strategi untuk menebak :
􀂾 Jika ada 2 pilihan yang sangat mirip, biasanya salah satu diantaranya
adalah jawaban yang benar
􀂾 Jika ada 2 pilihan yang berlawanan, biasanya salah satunya adalah jawaban
yang benar.
􀂾 Biasanya pilihan yang paling panjang adalah pilihan yang benar
ô€‚¾ Biasanya pilihan yang mengandung kata‐kata : biasanya, boleh, mungkin atau
kemungkinan besar adalah jawaban yang benar.
ô€‚¾ Sebaliknya, pilihan yang mengandung kata‐kata : semua, mesti, harus, tidak ada
adalah jawaban yang salah.
f. Strategi Mengisi LJK :
bagaimanapun pintarnya seorang siswa dalam menjawab soal-soal, pada ahkirnya
semuanya itu harus dinyatakan dengan pengisian LJK secara benar dan tepat
karena dokumen inilah yang akan diperiksa oleh Panitia UN.
Kesalahan dalam pengisian LJK akan
bersifat fatal karena komputer atau tepatnya mesin pemindai (scanner)
yang memeriksanya hanya akan membaca seluruh bulatan hitam yang dibuat dengan
pensil 2B.
Ada beberapa tips yang dapat menghindari
siswa dari kesalahan dalam mengisi LJK :
1. Sediakan waktu khusus untuk
memindahkan jawaban dari soal ke LJK, misalnya setiap 10 soal.
2. Hati‐hati dengan soal yang masih belum
ditemukan jawabannya karena bisa menyebabkan kekeliruan yang fatal pada saat
memindahkan jawaban ke LJK. Misalnya soal nomor 5 masih kosong tapi pada saat
memindahkan jawaban untuk nomor 1 sd 10, jawaban nomor 6 terisi ke nomor 5 dan
akibatnya jawaban untuk soal nomor 7 sd 10 akan salah juga.
3. Sediakan waktu khusus sebelum ujian
selesai (misalnya 10 menit terakhir) untuk melakukan pemeriksaan akhir di LJK
seperti memeriksa data‐data seperti
nama, kode soal dan jawaban soal‐soalnya. Pastikan tidak ada jawaban yang
tertukar jawabannya pada saat memindahkannya ke LJK.
2. Faktor Non‐Teknis faktor ini merupakan penunjang dari
faktor teknis dan seringkali siswa yang pintar tapi lemah dalam hal‐hal yang terkait dengan kekuatan mental,
motivasi, cara menghilangkan/mengurangi stress akan mengalami kegagalan.
Berikut ini beberapa tips yang dapat
digunakan :
a. Ujian merupakan bagian dari kehidupan
yang akan selalu ada disetiap langkah kehidupan kita, oleh karena itu hadapi
dengan wajar tanpa perlu menjadikannya
b. Kita tidak sendirian dalam menghadapi
ujian ini, banyak orang yang menghadapinya dan kita juga akan selalu mendapat
dukungan dari banyak orang mulai dari Kepala Madrasah, guru, orang tua dan
sanak saudara.
c. Persiapan diri dengan sebaik‐baiknya lalu siapkan diri untuk menerima
hasil ujian ini dengan ikhlas karena itulah hasil dari usaha yang telah kita
lakukan.
d. Stress adalah hal yang wajar
karena tidak ada seorangpun yang ingin gagal, tapi jangan sampai hal ini
merusak segala persiapan yang sudah kita lakukan. Ingat ketika kita merasa
stress, system syaraf kita akan mengaktifkan hormon‐hormon stress seperti noradrenalin dan
adrenalin yang menyebabkan jantung berdebar, frekuensi nafas meningkat, tekanan
darah naik sehingga proses berpikir menjadi terganggu dan pada akhirnya dapat
“mengunci” otak berpikir kita.
Berikut beberapa tips yang dapat
digunakan untuk menghilangkan/mengurangi strees.
1. Teknik tercepat untuk mengurangi
stress adalah dengan berusaha untuk “tersenyum” (meskipun kita tidak ingin
melakukannya) karena proses ini akan membantu untuk memproduksi hormon
endorphin yang dapat :
􀂾 menekan tingkat stress,
􀂾 menambah semangat,
􀂾 menguatkan system kekebalan tubuh
2. Teknik berikutnya adalah dengan
melakukan aktifitas 3 langkah sederhana yaitu :
• Tarik nafas dengan dalam (boleh
juga sambil memejamkan mata) lalu lepaskan perlahan‐lahan sebelum mulai membaca soal ujian
• Ulangi proses di atas beberapa
kali sampai kita merasa tekanan yang dirasakan mulai berkurang
• Katakan pada diri kita sendiri :
Saya Bisa, Saya Tenang, Saya Rileks
e. Akhirnya sebagai umat beragama, kita
berdoa untuk memohon kekuatan dalam menghadapi ujian ini seraya mengikhlaskan
diri untuk menerima apapun hasil dari seluruh kerja keras kita dalam menghadapi
ujian ini. Ingat ujian bukanlah peristiwa hidup‐mati, maliankan kegiatan biasa yang akan
kita hadapi sehari‐hari. Yang penting
adalah kita sudah mempersiapkan diri dengan sebaik‐baiknya.
Camkan :
Rumus Sukses UN 2014 adalah :
“USAHA + STRATEGI + DOA”
Jangan lupa RESTU Orang Tua
Selamat mencoba !
Tidak ada komentar:
Posting Komentar