Kamis, 18 September 2014

TAUFIQ DAN TANGGUNG JAWAB BARUNYA



TAUFIQ DAN TANGGUNG JAWAB BARUNYA
Di hari minggu nan cerah Taufiq dan keluarga berencana mengadakan liburan ke puncak. Semua barang dan perlengkapan sudah dimasukkan dan tertata rapi di dalam mobil tinggal siap-siap untuk berangkat.
Seperti biasa, sebelum mobil mulai dijalankan, lebih dahulu berdo’a kepada Allah Swt. Memohon keselamatan dalam perjalanan agar dapat sampai ke tempat tujuan dengan selamat serta pulang ke rumah kembali dengan selamat, sehat wal ‘afiat juga.
“Dek...” papah Taufiq memanggilnya sambil menoleh ke belakang.
“Iya Pah...” sahut Taufiq dengan menoleh ke arah ayah.
“Sebelum kita bepergian, apa ya yang mesti kita lakukan..?” tanya ayah sembari tersenyum menatap wajah imut Taufiq.
“Berdo’a......” jawab Taufiq.
“Pah...Pah...Pah... mamah punya usul, bagaimana kalau kali ini adek saja yang berdo’a. Gimana pah...?” ujar mamah.
Mendengar usulan mamah, Taufiq yang asalnya sedang asyik bermain robot-robotan, tiba-tiba berhenti sejenak seraya berkata “Haaaa.... Aku.?????
“Waaah, usul bagus itu mah. Papah setuju sama usulan mamah. Sekarang adek yang mimpin do’a.” Jawab papah menanggapi usulan mamah.
“Kenapa.? Adek tidak hafal ya...?” tanya mamah.
“Ikh, kata sapa adek tidak hafal.? Hafal dong....” jawab Taufiq sambil tersenyum.
“Lalu, kenapa kok adek bengong kayak gitu.?” Tanya papah.
“He...he...heee.... cuman kaget aja kok Pah, mah.”
“Adek berani apa tidak.?” Tanya mamah lagi
“Berani to ya.” Jawab taufiq dengan semangat.
“Kalau adek berani, sekarang adek yang mimpin do’anya....” kata mamah
“Oke... Siapa takut.” Jawab Taufiq
“Iya Udah, sekarang adek mulai berdo’anya.” Sahut papah.
“BISMILLAHIRROHMAANIRROHIIM... BISMILLAAHI TAWAKKALTU ‘ALALLAAH, LAA HAULAA WA LAA QUWWATAA ILLAA BILLAAHIL ‘ALIYYIL ‘ADHIM... AAAMIIIIN...”
Sehabis Taufiq membacakan do’a, ayah pun segera memulai menjalankan mobil dengan penuh kehati-hatian.
Saat dalam perjalanan, mamah dan Taufiq asyik bersenda gurau, bermain-main, dan bernyanyi-nyanyian. Sehingga tanpa disadari tempat yang ingin dituju pun ternyata sudah dekat di depan mata. Tak lama kemudian sampailah mereka di lokasi liburan.
“ALHAMDULILLAH... kita udah sampai.” Ujar papah.
Dari kaca jendela mobil Taufiq melihat keindahan alam. Seketika itu pula ia tak sabar rasanya Taufiq berada di dalam mobil, karena ingin melihat keindahan pemandangan di sekitar.
“SUBHANALLAH..” Ucapan Taufiq seketika keluar dari pintu mobil dan merasakan kesejukan serta menyaksikan keindahan pemandangan di sana.
“Mah... mah... indah banget ya mah pemandangannya.?” Gumam Taufiq kepada mamah.
“Iya Dek, indah sekali bukan.?” Jawab mamah, sambil bertanya kepada Taufiq.
“Hemm.. Iya mah.” Sahut Taufiq.
“Semua ini adalah anugrah dari Allah Swt., yang sudah menciptakan semua ini untuk manusia. Akan tetapi tidak jarang sebgian dari kita hanya menikmatinya saja tanpa sadar bahwa mereka telah melalaikan tanggung jawab mereka sendiri.” Tutur mamah kepada Taufiq. Sambil menunduk ke arah Taufiq.
“Tanggung jawab.? Tanggung jawab apa mah.?” Tanya Taufiq sambil garuk-garuk kepala keheranan.
“Hemmm... adek belum tahu ya.?” Tanya mamah.
“Belum Mah...” ujar Taufiq dengan menggelengkan kepalanya.
“Coba, Biar papah yang jelasin.” Sahut papah, kemudian melanjutkan omongannya lagi. “Tapi... sebelum papah lanjutin, papah mau nanya dulu sama adek. Siapakah gerangan yang telah menciptakan jagat alam raya ini, termasuk juga bumi dan semua makhluk-makhluk yang ada.?” Tanya Papah.
“Yang menciptakan semua ini ya pasti Allah pah...” jawab Taufiq
Pintar...” ujar papah.
Begini dek, seperti yang adek tahu Allah lah yang telah menciptakan bumi seisinya. Di bumi sendiri terdapat banyak sekali keindahan-keindahan, kenikmatan-kenikmatan yang kesemuanya itu peruntukan bagi manusia. Misalnya, diciptakannya alam yang indah untuk kita jadikan pemandangan. Udara untuk kita hirup. Air untuk kita minum. Hewan untuk kita manfaatkan kulit, daging, bulu, maupun telurnya. diciptakannya pohon-pohon yang dapat berbuah, seperti pohon apel, pohon jeruk, pohon mangga, pohon durian, dan banyak lagi pohon yang lain. Ada juga tanaman-tanaman yang dapat menghasilkan buah pula, seperti tanaman semangka, tanaman lemon, tanaman melon, dan lain-lain. Serta masih banyak lagi ciptaan Allah Swt., yang dapat dinikmati, dirasakan oleh semua manusia.
Selain menikmati semua ciptaan Allah, manusia memiliki kewajiban. Yakni menjaga, merawat, dan melestarikan semua yang ada ini agar tatap asri.
Akan tetapi sebagian banyak dari kita belum secara penuh menyadari akan pentingnya alam ini bagi kehidupan kita semua. Hal itu menyebabkan mereka lalai, lupa akan tanggung jawab serta kewajiban mereka dan menyebabkan ketidakstabilan serta kerusakan kelestarian di mana-mana; seperti, penebangan pohon di hutan secara sembarangan menyebabkan tanah longsor atau erosi. Pembakaran hutan, membuang sampah di sembarang tempat sehingga ketika hujan tiba air tidak bisa mengalir karena tersumbat sehingga terjadi banjir, dan kerusakan-kerusakan lain yang membuat kehidupan manusia pun terancam.” Tutur papah.
“Oooh,begitu ya pah. Selain kita menikmati kita juga harus menjaga juga ya pah.?” Tanya Taufiq.
“He’em... benar dek.” Ujar papah.
“Oleh karena itu menjadi tugas papah, mamah, adek, dan juga semuanya untuk selalu menjaga lingkungan agar kita terhindar dari bahaya yang akan datang menimpa.” Ujar mamah sambil mengelus-elus kepala Taufiq.
“Baik pah, mah... mulai sekarang adek akan belajar menjaga lingkungan agar tetap indah dan asri.” Kata Taufiq sambil tersenyum ke arah papah mamahnya.
“Siiip, bagus. Iya udah sekarang yuk Mah, dek,  kita lanjutin jalan-jalannya.” Ujar papah.
“Yuk. Adek udah tidak sabar melihat keindahan pemandangan alamnya.” Ujar Taufiq yang bersemangat melangkahkan kakinya untuk melanjutkan menikmati keindahan alam.

...........o00o.............


Tidak ada komentar:

Posting Komentar